Ikut Mencoret di...

Promosi

Kamis, 08 Januari 2015

Pengertian Identitas Diri

Identitas diri adalah individu mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang dimainkan, atau malah berusaha menjadi identitas yang lain.

Dalam proses komunikasi, identitas diri seorang komunikator bisa disimpulkan oleh komunikan melalui pesan-pesan yang disampaikannya, baik verbal maupun non-verbal. Misalnya seorang cowok yang memiliki gaya bahasa yang sedikit kemayu, akan dicap oleh masyarakat sebagai bencong.

Atau melalui gaya busana yang dikenakan, seorang komunikator bisa merepresentasikan siapa dirinya. Seorang yang mengenakan jas dan setelan kemeja lengkap akan dipandang lebih berwibawa ketimbang orang yang hanya mengenakan kaus oblong.

Menurut para ahli, identitas diri itu tidak menyeluruh dan tidak pasti. Artinya suatu sikap atau sifat dalam diri seseorang, tidak bisa menguasai seluruh dirinya. Misalnya seseorang yang biasanya kalem dan tidak gampang marah, ternyata bisa marah-marah sambil membanting barang-barang di sekitarnya.

Identitas diri juga tidak tetap, artinya sifat seseorang masih bisa berubah. Kadang seperti malaikat, kadang tingkahnya mengalahkan setan, hari ini ceria, besoknya bisa sedih. Hal seperti ini sangat alami dan lumrah. Karena dipengaruhi oleh hormon yang ada di tubuh manusia. Hormon inilah yang memicu emosi manusia.

Identitas diri seseorang juga dipengaruhi oleh yang namanya Labelling. Misalnya seorang anak yang sering dikatain bodoh oleh ibunya, anak tersebut akan menjadikan kata bodoh sebagai identitas dirinya. Bisa juga seperti hal-hal yang dianggap tabu ketika dilakukan, seperti cowok yang dianggap lemah jika mengeluarkan air mata, atau cewek yang dipandang aneh jika berpakaian seperti cowok. Proses Labelling dari masyarakat ini akan dianggap biasa dan kemudian menjadi identitas dalam diri seseorang.


Kadang, ada juga individu yang berusaha merubah identitas yang telah melekat kepadanya selama ini. Mereka biasanya menempuh jalur hukum untuk memperoleh legitimasi. Bisa juga dengan cuek saja mengubah identitasnya tanpa peduli cibiran orang. Biasanya mereka menerapkan prinsip be yourself. Tapi, ada juga yang mengubah identitasnya secara perlahan, sambil berusaha mengubah stigma yang melekat di benak masyarakat, kalau apa yang mereka lakukan itu tidak salah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar