Ikut Mencoret di...

Promosi

Kamis, 08 Januari 2015

Jenis Komunikasi Keluarga

Komunikasi adalah hal yang sangat penting di dalam keluarga, karena dari keluargalah, kehidupan sosial itu dimulai. Kegiatan komunikasi yang intens di dalam keluarga bisa membuat keterikatan di antara anggota keluarga. Bisa membuat mereka saling memiliki dan melindungi satu sama lain. Komunikasi juga menjadi jembatan dalam proses adaptasi jika ada anggota yang baru bergabung ke dalam suatu keluarga.

Tidak bisa dipungkiri, di dalam keluarga kita pasti lebih dekat kepada salah seorang anggota keluarga. Dimana kita bisa menceritakan banyak hal kepadanya, tanpa merasa takut cerita itu akan disebarkan ke orang lain. Hal ini mungkin dikarenakan, orang itu enak diajak ngobrol, nyambung, dan membuat kita nyaman mengungkapkan segala rahasia. Inilah yang disebut kohesi, yaitu ikatan yang lebih dekat kepada seorang atau beberapa anggota keluarga.

Komunikasi yang terjadi di dalam keluarga terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Conversation Orientation
Ini adalah jenis komunikasi, di mana di dalam keluarga tersebut lebih mengutamakan pembicaraan dua arah, orangtua dan anak. Keluarga jenis ini menganut sistem demokrasi, di mana setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk berbicara dan hak untuk didengarkan. Tidak ada pemaksaan kehendak. Keluarga ini membicarakan berbagai hal secara bebas dan terbuka tapi tetap sesuai kesopanan. Komunikasi jenis ini biasanya membuat anak lebih enjoy untuk curhat kepada orangtuanya, karena sudah dianggap sahabat.

2. Conformity Orientation
Ini adalah jenis komunikasi, di mana orangtua cenderung mendikte dan memaksakan kehendaknya kepada anak, tanpa mempedulikan pendapat atau perasaan anak. Komunikasi ini cenderung otoriter, hanya bersifat satu arah, dari orangtua ke anak. Hal ini dapat mengakibatkan hubungan yang renggang antara anak dan orangtua. Anak juga takut untuk berbicara dan mengutarakan pendapatnya kepada orangtua. Komunikasi menjadi tidak berjalan secara efektif.

Berdasarkan dua jenis komunikasi ini, maka keluarga terdiri dari empat jenis, yaitu :
a. Consensual Families
Ini adalah tipe keluarga di mana tingkat penggunaan Conversation Orientation dan Conformity Orientation sama-sama tinggi. Keluarga jenis ini mengutamakan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, namun anak tetap harus menaati jika keluarga telah melarang suatu hal untuk dilakukan.

b. Pluralistic Families
Ini adalah tipe keluarga di mana tingkat penggunaan Conversation Orientation lebih tinggi daripada Conformity Orientation. Keluarga jenis ini sangat menghargai perbedaan pendapat di antara anggota keluarga. Orangtua menjelaskan segala hal yang perlu anak tau mengenai kehidupan dunia, dan membiarkan mereka memilih jalan yang menurut mereka terbaik. Anak diajarkan untuk mandiri dan menanggung konsekuensi dari setiap keputusan yang mereka buat.

c. Protective Families
Ini adalah tipe keluarga di mana tingkat penggunaan Conversation Orientation lebih rendah daripada Conformity Orientation. Orangtua cenderung mengatur segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan anak, tanpa bertanya apakah si anak suka atau tidak. Orangtua ingin agar anak mengikuti segala perintah mereka tanpa banyak cingcong. Kalau dibilang A, ya A. Tidak bisa ditawar-tawar menjadi C. Akibatnya, anak menjadi tidak percaya diri dalam setiap pengambilian keputusan untuk dirinya, dan ikut saja apa yang menurut orangtuanya benar. Biasanya kalimat andalan orangtua pada tipe ini adalah “Orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya.”

d. Laissez-Faire Families

Ini adalah tipe keluarga di mana tingkat penggunaan Conversation Orientation dan Conformity Orientation sama-sama rendah. Tingkat interaksi antara orangtua dan anak rendah. Anggota keluarga saling terpisah secara emosional. Mereka merasa asing di lingkungan keluarga mereka sendiri. Karena anak tidak mendapat arahan dari orangtua, maka anak pun memutuskan untuk dirinya sendiri. Di mana pengambilan keputusan ini biasanya berdasarkan lingkungan pergaulannya atau media. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar